Tips Mencicil Rumah

Harga properti, salah satunya rumah tinggal, akan semakin meningkat. Pasalnya lahan semakin terbatas, sementara jumlah populasi masyarakat di negara kita semakin bertambah.

Tak heran jika setiap orang seakan berebut untuk mendapatkan rumah sebagai tempat tinggal. Berbagai cara pun ditempuh, termasuk dengan cara mencicil.

Namun mencicil rumah tak berarti membuat gaji Anda jadi hanya numpang lewat. Simak strategi dibawah ini agar tabungan Anda tak menipis.

Jumlah total cicilan utang secara keseluruhan tak boleh melebihi 30% dari pendapatan Anda. Hal ini untuk mencegah adanya gangguan pada biaya operasional (makan, transportasi, biaya tagihan listrik, pulsa dan lainnya).

Aneh kan, jika gaji habis untuk cicilan KPR, sementara Anda harus berutang untuk membayar kebutuhan harian.

Jangan langsung tergoda saat melihat iklan perumahan. Ingat, bank hanya membantu sebesar 70% dari harga rumahnya, sementara Anda harus mengumpulkan DP.

Siapkan dana untuk DP rumah plus biaya notaris dan pajak-pajaknya dengan menabung selama 1-3 tahun sebelumnya.

Agar cepat terkumpul, gunakan bonus, THR, uang hasil side job, dan deviden Anda untuk tabungan ini.

Korbankan dahulu keinginan Anda memiliki kendaraan baru, barang bermerek mahal, atau kebiasaan nongkrong di kafe favorit.

Seluruh dana itu lebih baik dikumpulkan untuk membantu terkumpulnya DP. Jika dikalkulasikan, bujet yang Anda keluarkan untuk makan di resto keren dan belanja selama setahun kemungkinan cukup untuk menambah dana DP rumah.

Jika pendapatan bulanan kurang cukup dan Anda susah payah hidup dengan sisa gaji setelah dikurangi cicilan, sebaiknya ringankan besarnya cicilan dengan memperpanjang masa kredit. Misalnya, dari 10 tahun menjadi 15 tahun.

Bila Anda membeli rumah second, cobalah untuk bernegosiasi dengan pemilik sebelumnya tentang keringanan pembayaran DP.

Misalnya, Anda meminta pembayaran DP dengan dicicil dalam jangka waktu tertentu dan tanpa bunga.

 

 

Foto: Pixabay

Rina Susanto